Arsitek Frederich Silaban, Sang Arsitek Kebanggaan Soekarno

Arsitek Frederich Silaban, Sang Arsitek Kebanggaan Soekarno

Ars. Frederich Silaban (lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 – meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal di negeri Indonesia. Dia merupakan seorang arsitek otodidak. Pendidikan formalnya hanya setingkat STM (Sekolah Teknik Menengah) namun ketekunannya membuahkan beberapa kemenangan sayembara perancangan arsitektur, sehingga dunia profesipun mengakuinya sebagai arsitek. Dan seiring perjalanan waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan rancang bangun dimana beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah tersebut.

Read More
Batara Sianturi

Batara Sianturi


Ahli/Tokoh Perbankan

Nama Lengkap : Batara Sianturi
Profesi : Tokoh Perbankan
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Minggu, 26 Juni 1960
Istri : Debbie Tampubolon
Read More
Mayor Jenderal TNI Fransen G. Siahaan

Mayor Jenderal TNI Fransen G. Siahaan

Mayor Jenderal TNI Fransen G. Siahaan (lahir di Medan, 27 Mei 1958; umur 57 tahun) adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer tahun 1983 dari kecabangan Infanteri. Saat ini ia menjabat sebagai Asops Panglima TNI menggantikan Mayjen TNI Indra Hidayat.[1] Fransen sebelumnya menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih.
Read More
Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian

Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian

Sang Jenderal yang Ramah dan Mudah Senyum


Mayjen TNI Hinsa Siburian (lahir 28 Oktober 1959) adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan terbaik Akmil tahun 1986.Sejak 18 Agustus 2015 ia menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Fransen G Siahaan. Hinsa, lulusan terbaik Akmil 1986 peraih Adhi Makayasa ini berpengalaman dalam bidang Infanteri, Kopasus. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Danpussenif.


Read More
MANGARADJA HEZEKIEL MANULLANG ATAU "TUAN MANULLANG"

MANGARADJA HEZEKIEL MANULLANG ATAU "TUAN MANULLANG"

Sang Pendeta HKI dan Pahlawan Perintis Kemerdekaan Indonesia

Nama lengkap Mangihut Mangaradja Hezekiel Manullang dan nama panggilan Tuan Manullang yang lahir di Tarutung, 20 Desember 1887 dari Ayah yang bernama Singal Daniel Manullang dan Ibu Chaterine Aratua br. Sihite. Mangihut Mangaradja Hezekiel Manullang pernah mengenyam Pendidikan di Sekolah Raja di Narumonda, Porsea, Tapanuli Utara dan Senior Cambridge School, Singapura, 1907- 1910.
Read More
DR. FERDINAND LUMBANTOBING

DR. FERDINAND LUMBANTOBING



atau sering pula disingkat sebagai FL Tobing, lahir di Sibuluan, Sibolga, Sumatera Utara, 19 Februari 1899 – meninggal di Jakarta, 7 Oktober 1962 pada umur 63 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Utara. Beliau dikukuhkan menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional 17 November 1962 Keppres No. 361 Tahun 1962. Ia lulus sekolah dokter STOVIA pada tahun 1924 dan bekerja di CBZ RSCM, Jakarta.
Read More
Jenderal TNI (Purn.) Maraden Saur Halomoan Panggabean

Jenderal TNI (Purn.) Maraden Saur Halomoan Panggabean



Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993) dan Menhankam/Pangab (1974-1978), ini lebih dulu berprofesi guru sebelum meniti karir milite
Read More
Mayor Jenderal TNI Anumerta DI Panjaitan

Mayor Jenderal TNI Anumerta DI Panjaitan

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di BaligeSumatera Utara19 Juni 1925 – meninggal diLubang BuayaJakarta1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun) adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP KalibataJakarta
Read More
Irjen Pol (Purn.) Drs. Edward Aritonang, M.M.

Irjen Pol (Purn.) Drs. Edward Aritonang, M.M.

Masa kecil Edward Aritonang banyak dilewati dengan berpindah-pindah kota, mengikuti tugas sang ayahanda sebagai prajurit TNI-AD. Gejolak usia remaja pun ia lalui layak remaja lain kala itu, dan lebih banyak diisi dengan aktivitas olahraga seperti sepak bola, voli dan tenis meja. Namun, hal ini pula yang mendewasakan si Edward kecil dan membentuknya menjadi pribadi yang disiplin.
Usai menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 1977, Edward ditugaskan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Olahraga tennis, yang populer di kalangan perwira kepolisian, pun mulai digelutinya. Profesinya sebagai abdi negara, mengharuskannya bertugas di banyak daerah di Indonesia, dengan beragam jabatan.
“Setelah bertugas sekitar 6 tahun di NTT, saya di pindahkan ke Medan. Di sini saya bertugas sekitar 4 tahun dan kemudian pindah ke Aceh dan bertugas di sana sekitar 3 tahun. Dari Aceh saya pindah ke Jakarta dan bertugas di Mabes Polri sekitar 3 tahun, kemudian pindah ke Palembang selama 1 tahun dan ditarik kembali ke Polda Metro Jaya sekitar 5 tahun sebagai Kadispen, Kapolres KP3 Tanjung Periok dan Kapolres Metro Jakarta Selatan, terangnya. “Kemudian saya ditarik kembali Ke Mabes Polri sebagai Wakadiv Humas, dan mutasi lagi ke NTT sebagi Kapolda dan kembali ke Bandung sebagai Direktur Akademi Sekolah Staf dan Pimpinan Polri,” imbuh Pria kelahiran Rantau Prapat, 23 September 1953 ini.
Namanya makin dikenal publik kala menjadi juru bicara Tim Investigasi peristiwa Bom Bali, tahun 2002 silam. Karier Edward pun kian cemerlang, dengan sejumlah posisi strategis di tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Mulai dari Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri sampai Koordinator Staf Ahli (koorsahli) Kapolri, hingga akhirnya pensiun dengan pangkat inspektur jenderal purnawirawan. Setelah pensiun dari kepolisian, Edward pun merambah dunia politik dengan masuk sebagai kader Partai NasDem. Ia menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Partai (DPP).
sumber : http://cepamagz.com
Read More
Prof. Dr.Bungaran Saragih

Prof. Dr.Bungaran Saragih


Mantan Menteri Pertanian (Kabinet Persatuan dan Kabinet Gotong-Royong)

Anak Siantar, guru besar IPB lulusan doktor bidang ekonomi dari North Carolina State University, AS (1980), ini terkenal dengan berbagai tulisan dan pandangannya tentang masalah pertanian. 

Maka ketika ia diangkat menjadi Menteri Pertanian (Kabinet Persatuan dan Kabinet Gotong-Royong) disambut banyak pihak sebagai pilihan yang tepat. Diharapkan ia bisa mendorong sektor pertanian menjadi lokomotif kesejahteraan rakyat, khususnya petani. Pertama-tama yang ia lakukan setelah menjabat Menteri Pertanian adalah merumuskan visi dan misi serta program dan kebijakan. Setelah itu masuk pada tahap implementasi. 

Read More
LETJEN (PURN) AE MANIHURUK

LETJEN (PURN) AE MANIHURUK

Sosok Pekerja Keras Tanpa Pamrih

Nama: Letjen (Purn) AE Manihuruk
Lahir: Lumban Suhi-suhi, Pulau Samosir, Sumatera Utara, 29 Februari 1920
Meninggal: Jakarta 10 Januari 2003
Dikebumikan: Samosir 16 Januari 2003
Agama: Kristen
Isteri: Rohim Boru Sihaloho
Anak: Yeni Rita Manihuruk (58), Guntur Manihuruk (51), Posman Manihuruk (49), Sahala Manihuruk (47), dan Sahat Manihuruk (45)
Pangkat Terakhir: Letnan Jenderal TNI
Jabatan Terakhir: Ketua Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) tahun 1972-1987
Organisasi: Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golongan Karya (Golkar) periode 1987-1992
Alamat Terakhir: Jalan Prambanan, Menteng, Jakarta Pusat

Read More
PROF. RADJA PINGKIR SIDABUTAR

PROF. RADJA PINGKIR SIDABUTAR

Dokter yang suka berangan-angan

Belajar Ginjal Di Negeri Belanda

Sosok astronom mengkristal dalam angan-angan Prof. Dr. Radja Pingkir Sidabutar. Setelah lulus SMA Kanisius, Jakarta 1954, anak pertama dari empat bersaudara ini, justru berangan-angan menjadi astronom/ahli perbintangan. Bukan menjadi seorang dokter, profesi yang kini digelutinya. Karena itulah, ketika remaja, beliau berniat belajar ilmu perbintangan. Waktu itu, lulusan ilmu perbintangan masih sangat langka, kenang Prof. Sidabutar.

Bukan apa-apa. Pada masa itu, memang Amerika Serikat lagi gencar dengan program antariksawannya. Begitu pula dengan Uni Soviet (CIS). Kedua Negara itu berseteru untuk membuktikan siapa diantara mereka yang berhasil mendaratkan astronotnya ke bulan. Barangkali, berkat informasi inilah yang membuat remaja Sidabutar berniat menjadi astronom. Meskipun sebenarnya pada dasawarsa 1950-an profesi idola anak remaja adalah dokter, guru, dan insinyur.

Read More
TB SILALAHI

TB SILALAHI

Jenderal Segudang Pengalaman

TB-Silalahi
Tiopan Bernhard Silalahi dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 17 April 1938, ditengah-tengah keluarga yang berkecukupan pada saat itu karena Ayahnya adalah seorang supir pibadi seorang Belanda yang menjabat sebagai kepala perkebunan di daerah Sidamanik dan Tiga balata.
Read More
Irjend. Pol. (Purn.). Drs. Soaloon Simatupang, MSc.

Irjend. Pol. (Purn.). Drs. Soaloon Simatupang, MSc.


Irjend. Pol. (Purn.). Drs. Soaloon Simatupang, MSc., selain berkarier di Bidang Militer juga lebih dikenal sebagai pencipta lagu.
Karya cipta 30 dari dari 60-an Judul Lagu Karya Cipta Irjend. Pol. (Purn.). Drs. Soaloon Simatupang Sianturi, MSc.,
1. Inang Naburju
2. Amang Naburju
3. Anak Naburju
Read More
Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII

Pada tahun 1875 Patuan Bosar yang kemudian digelari dengan Raja Ompu Pulo Batu, ditabalkan menjadi Si Sisingamangaraja XII di Bakara. Si Singamangaraja XI (Ompu Sohahuaon), ayahanda Si Singamangaraja XII, nyatanya telah berfungsi sebagai Raja-Imam Batak dalam tenggang waktu yang lama sekali (50 tahun), yaitu dari tahun 1825 hingga tahun 1875, yakni setelah Tuanku Rau, penganjur aliran wahhabi itu membunuh Si Singamangaraja X (Ompu Tuan Nabolon) pada tahun 1825 di dekat Siborong-borong.


Read More
Profesor Togar M. Simatupang

Profesor Togar M. Simatupang

Sang Profesor Ahli Bidang Manajemen Operasi dan Rantai Pasok

Prof. Togar M. Simatupang, Ph.D yang akrab disapa Pak Togar salah satu Guru Besar Sains Manajemen ITB , yang aktif menulis berbagai artikel di Media massa, salah satunya Pikiran Rakyat.

Profesor untuk bidang Manajemen Operasi dan Rantai Pasok pada Institut Teknologi Bandung ini, mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas Massey di Selandia Baru pada tahun 2004. 

Minat riset Togar antara lain kolaborasi rantai pasok, model persediaan, manajemen operasi, industri jasa, and ekonomi kreatif. Penelitian lainnya terpusat pada pengembangan dan manajemen hubungan kolaborasi seperti bagaimana mendesain dan mengatur kolaborasi rantai pasok, bagaimana untuk menyeimbangkan antara risiko dan keuntungan, serta bagaimana membagi keuntungan dari kolaborasi tersebut. 
Read More
Tapi Omas Ihromi Simatupang

Tapi Omas Ihromi Simatupang

Sang Profesor Ahli Antropolog

Tapi Omas Ihromi (lahir di Pematangsiantar, 2 April 1930; umur 84 tahun) adalah seorang antropolog Indonesia.
kajiangender.wordpress.com
Omas, demikian panggilannya, lahir dari keluarga Simon Simatupang dan Mina Sibuea, sebagai anak keenam dari delapan bersaudara. Ayahnya seorang pegawai kantor pos. Kehidupannya sekeluarga sederhana. Gaji yang diterima ayahnya setiap bulan selalu habis dikirim kepada Omas dan saudara-saudaranya yang belajar di Jawa.

Tapi Omas masuk ke sekolah guru dan pernah mengajar di Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Namun kemudian ia melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan selesai pada 1958.

Karier

Pada awal tahun 1960-an Tapi Omas mendapat kesempatan melanjutkan studinya di Universitas Cornell dan lulus dengan gelar M.A.. Pada saat yang bersamaan, suaminya,Ihromi, mengambil gelar M.A. di Universitas Harvard dalam bidang studi bahasa-bahasa Semit. Tapi Omas kemudian mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan kemudian berhasil mendapatkan gelar doktor dalam bidang antropologi hukum pada 1978, dengan menulis disertasi dengan judul "Adat perkawinan Toraja Sa'dan dan tempatnya dalam hukum positip masa kini".

Sebagai seorang pakar hukum adat, Tapi Omas aktif membela kepelbagaian adat-istiadat di Indonesia. Ia berpendapat, penyeragaman hukum di Indonesia seperti yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru hanya akan menimbulkan masalah di masyarakat.

Selain itu, Tapi Omas juga dikenal sebagai seorang pembela kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia. Bersama-sama dengan sejumlah rekannya Tapi Omas ikut mendirikan Pusat Kajian Perempuan di Universitas Indonesia pada 1979.

Keluarga

Tapi Omas Simatupang menikah dengan Ihromi, pemuda Sunda yang dikenalnya sebagai sesama anggota GMKI. Mereka dikaruniai dua orang anak perempuan, yaitu Nia Kurniati dan Ade Satiawati. Dari kedua anak ini, pasangan Ihromi-Simatupang ini mendapatkan empat orang cucu, yakni Astrid Saraswati, Kristi Helena Ratnaningsih, Manendra Muhtar, dan Saut Benyamin.

Bibliografi

Sebagian dari karya tulis Tapi Omas Ihromi:
Pengawasan sosial - 1960
Antropologi sosial dan budaja - 1963
Toba-Batak kinship system: a preliminary description - 1963
The status of women and family planning in Indonesia - 1973
Kedudukan wanita dan keluarga berencana di Indonesia - 1973
Adat perkawinan Toraja Sa'dan dan tempatnya dalam hukum positip masa kini - 1981
Peranan dan kedudukan wanita Indonesia: bunga rampai tulisan-tulisan (ko-editor bersama Maria Ulfah Subadio) - 1983
Bianglala hukum: hukum dan antropologi, hukum dan integrasi bangsa, hukum dan kedudukan wanita, antropologi hukum dan polisi, wanita dan kesadaran hukum - 1986
Para ibu yang berperan tunggal dan berperan ganda: laporan penelitian (editor) - 1990
Kisah kehidupan wanita untuk mempertahankan kelestarian ekonomi rumah tangga: kajian terhadap wanita golongan penghasilan rendah dan menengah (ko-editor bersama S. Suryochondro dan Soeyatni) - 1991
Kajian wanita dalam pembangunan - 1995
Bunga rampai sosiologi keluarga - 1999
Penghapusan diskriminasi terhadap wanita (ko-editor bersama Sulistyowati Irianto dan Achie Sudiarti Luhulima) - 2000

Pranala luar
Belajar Rendah Hati dari Prof Dr Tapi Omas Ihromi[[Kategori:Alumni Universitas Hasanuddin

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tapi_Omas_Ihromi
Read More
Batara Ningrat Simatupang

Batara Ningrat Simatupang

Sang Ahli Ekonomi

Hasil gambar untuk batara ningrat simatupang
Batara Ningrat Simatupang (lahir di Pematangsiantar25 Mei 1932; umur 82 tahun) ialah seorang ekonom dan tokoh sosialis Indonesia yang selama hampir setengah abad tinggal di luar negeri karena situasi politik di Indonesia tidak mengizinkannya kembali ke tanah air.

Latar belakang

Batara Simatupang dilahirkan sebagai anak ketujuh dari keluarga Simon Simatupang, seorang pegawai Pos di Pematangsiantar, dan Mina Sibuea. Dua orang saudara kandungnya yang cukup terkenal adalah LetjenT.B. Simatupang, seorang tokoh militer dan Gereja dan Prof. Dr. Tapi Omas Ihromi-Simatupang, seorang antropolog. Ia belajarHIS di kota kelahirannya, kemudian melanjutkan ke SMA Jl. Batu di Jakarta Pusat dan kemudian masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Di fakultas ini, ia sempat menjadi asisten Prof. Dr. Sadli, yang belakangan menjadi menteri dalam kabinet Orde Baru.
Read More
Tahi Bonar (TB Simatupang)

Tahi Bonar (TB Simatupang)


Sang Jenderal Pemikir

Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Tahi Bonar Simatupang atau lebih dikenal dengan sebutan T.B. Simatupang adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Dia lahir pada tanggal 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara, dan meninggal dunia pada tanggal 1 Januari 1990 di Jakarta. Simatupang menikah dengan Sumiarti Budiardjo, adik Ali Budiardjo yang pernah menjabat Menteri Penerangan, pada tanggal 12 Desember 1948 dan dikaruniai empat orang anak.
Read More