Marga-Marga Na Marpadan

Marga-Marga Na Marpadan


Seperti umpasa batak : 

“Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang; “
Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan” 

artinya : “Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput; 
“Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji”


Inilah marga yang marpadan

* Hutabarat - Silaban Sitio
* Manullang - Panjaitan
* Sinambela - Panjaitan
* Sibuea - Panjaitan
* Sitorus - Hutajulu
* Sitorus Pane - Nababan
* Naibaho - Lumbantoruan
* Silalahi - Tampubolon
* Sihotang - Toga Marbun
* Manalu - Banjarnahor
* Simanungkalit - Banjarnahor
* Simamora Debataraja - Manurung
* Simamora Debataraja - Lumbangaol
* Nainggolan - Siregar
* Tampubolon - Sitompul
* Pangaribuan - Hutapea
* Purba - Lumbanbatu
* Pasaribu - Damanik
* Sinaga Bonor Suhutnihuta - Situmorang Suhutnihuta
* Sinaga Bonor Suhutnihuta - Pandiangan Suhutnihuta

Jika ada yang salah atau kurang mohon dikoreksi agar dapat diperbaiki


Read More
BAGAN KEKERABATAN DALAM BUDAYA BATAK (bagian 1)

BAGAN KEKERABATAN DALAM BUDAYA BATAK (bagian 1)



Istilah Panggilan Dalam Budaya (bagian 1)
  1. Bapa/ Among
  2. Oma / Inong
  3. Opung 
  4. Tulang
  5. Nantulang
  6. Bapatua/ Bapauda
  7. Inangtua/ Inanguda
  8. Amangboru
  9. Namboru
  10. Bere
  11. Ibebere
  12. Abang (Suami saudara perempuan dari bapak kita)
  13. Kakak (Saudara perempuan dari bapak kita)
  14. Among Naposo
  15. Maen 
Read More
Partuturon Dalam Budaya Batak

Partuturon Dalam Budaya Batak

Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atua hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya


Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan sosiologis, sementara kekerabatan teritorial tidak ada. Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian (padan antar marga tertentu) maupun karena perkawinan


Ada begitu banyak sapaan kekerabatan yang biasa diucapkan oleh masyarakat Batak yang sering kita dengar, berikut ini ada beberapa tutur sapa yang sering diucapkan semoga berguna : 
  1. Ale-ale = teman akrab, bisa saja berbeda marga 
  2. Amang Naposo = anak (lk) abang/adik dari hula-hula kita 
  3. Amang/ damang/ damang parsinuan =ayah, bapak, sapaan umum menghormati kaum laki-laki 
  4. Amangbao = suami dari adik/ kakak (pr) (eda) suami kita 
  5. Amangboru = suami kakak atau adik perempuan dari ayah 
  6. Amangtua mangulaki = kakek ayah 
  7. Amangtua = abang dari ayah, suami dari kakak ibu, suami dari pariban ayah yang lebih tua 
  8. Amanguda = adik laki-laki dari ayah, suami dari adik ibu, suami dari pariban ayah yang lebih muda 
  9. Amanta/ amanta raja = kaum laki-laki yang biasa dipanggil pada sebuah acara adat 
  10. Ampara = sapaan umum buat yang se-marga, marhaha-maranggi (abang-adik) untuk yang laki-laki 
  11. Anakboru = perempuan yang masih gadis atau belum menikah 
  12. Anggi doli = suami dari anggiboru. Adik (lk) sudah kawin. 
  13. Anggi = adik kita (lk), adik (pr) boru tulang 
  14. Anggiboru = isteri adik kita yang laki-laki, istri dari adik yang satu marga 
  15. Angkang boru = isteri abang satu marga 
  16. Angkang doli = abang, laki-laki yang lebih tua dari kita yang sudah menikah dan satu marga sesuai tarombo / silsilah 
  17. Angkangboru mangulaki = namboru ayah dari seorang perempuan 
  18. Bere = semua anak (lk / pr) dari adik/kakak perempuan 
  19. Bona niari = tulang dari kakek 
  20. Bonaniari binsar = tulang dari ayah kakek 
  21. Bonatulang = tulang dari ayah 
  22. Boru diampuan = keturunan dari namboru ayah 
  23. Boru = anak kandung perempuan, semua pihak keluarga dari saudara perempuan 
  24. Borutubu = semua menantu (lk) / isteri dari satu ompung 
  25. Dahahang (baoa/ boru) = abang kita atau isterinya 
  26. Dainang = ibu, sebutan kasih sayang anak kepada ibu, digunakan juga oleh ayah kepada anak perempuannya 
  27. Dakdanak = anak laki-laki atau perempuan yang masih kecil 
  28. Damang = ayah, bapak, sebutan kasih sayang dari anak kepada ayah, digunakan juga oleh ibu kepada anaknya sendiri 
  29. Dolidoli = laki-laki yang masih lajang atau belum menikah 
  30. Dongan sahuta = kekerabatan akrab karena tinggal dalam satu kampung 
  31. Dongansapadan = dianggap semarga karena diikat oleh janji atau ikrar 
  32. Dongantubu = abang/ adik satu marga 
  33. Eda = kakak atau adik ipar antar perempuan, sapaan awal antara sesama wanita 
  34. Haha = abang laki-laki 
  35. Hahadoli = sebutan isteri terhadap abang (kandung) suaminya, abang dari urutan marga 
  36. Hela = suami anak perempuan kita, menantu laki-laki, bisa juga sebutan untuk suami dari anak perempuan kita yang se-marga dan setarap menurut silsilah marga 
  37. Hula-hula = keluarga abang/adik (lk) dari isteri 
  38. Ibebere = keluarga anak (lk/pr) dari pihak perempuan 
  39. Inang simatua = ibu mertua 
  40. Inangbao = isteri dari adik/ abang (lk) istri kita 
  41. Inangnaposo = isteri dari amangnaposo 
  42. Inangtua mangulaki = nenek ayah 
  43. Inangtua = isteri dari abang ayah, ada juga inangtua marpariban 
  44. Inanguda = isteri dari adik ayah, ada juga inanguda marpariban 
  45. Inanta/ inanta soripada = sebutan penghormatan bagi wanita sudah menikah, kaum ibu yang lebih dihormati dalam acara adat 
  46. Ito, iboto = kakak atau adik perempuan satu marga, sapaan awal dari laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya, panggilan kita kepada anak perempuan dari namboru 
  47. Lae = tutur sapa anak laki-laki tulang dengan kita (lk) maupun sebaliknya, tutur sapa awal perkenalan antara dua laki-laki, suami dari kakak atau adik kita sendiri (lk), anak laki-laki dari namboru kita (lk) 
  48. Maen = anak-gadis dari hula-hula kita 
  49. Namboru = kakak atau adik ayah kita yang sudah menikah maupun belum 
  50. Nantulang = isteri dari tulang kita, mertua dari adik kita yang perempuan 
  51. Nini = sebutan untuk anak dari cucu laki-laki 
  52. Nono = sebutan untuk anak dari cucu perempuan 
  53. Ompung boru = nenek, orang tua perempuan dari ayah kita 
  54. Ompung doli = kakek, orang tua laki-laki dari ayah kita 
  55. Ompungbao = kakek/nenek dari ibu kita, orangtua dari ibu kandung kita 
  56. Ondok-ondok = cucu dari cucu laki-laki 
  57. Pahompu = sebutan untuk semua cucu, anak - anak dari semua anak kita 
  58. Pamarai = abang atau adik dari suhut utama, orang kedua 
  59. Paramaan = anak (lk) dari hula-hula 
  60. Pariban = semua anak perempuan dari pihak tulang kita, abang-adik karena isteri juga kakak-beradik, anak perempuan yang sudah menikah dari pariban mertua perempuan 
  61. Parumaen = mantu perempuan, isteri dari anak 
  62. Rorobot, tulangrorobot = tulang isteri (bukan narobot) 
  63. Simatua boru = mertua perempuan, ibu dari istri 
  64. Simatua doli = mertua laki-laki, ayah/ bapak dari istri 
  65. Simolohon / simandokhon = iboto, kakak atau adik laki-laki 
  66. Suhut = pemilik hajatan kelompok orang yang membuat acara adat 
  67. Tulang = abang atau adik dari ibu, mertua dari adik kita yang laki-laki 
  68. Tulang naposo = paraman yang sudah menikah 
  69. Tulang Ni Hela = tulang dari pengantin laki-laki 
  70. Tunggane boru, inang siadopan, pardijabunami, = isteri 
  71. Tunggane doli, amang siadopan, amanta jabunami = suami 
  72. Tunggane = semua abang dan adik (lk) dari isteri kita, semua anak laki-laki dari tulang

Read More
Bagan Partuturon Tulang/Nantulang

Bagan Partuturon Tulang/Nantulang

TULANG / NANTULANG



Inilah Bagan Partuturon Tulang/Nantulang
Read More