Bahan Dasar Ulos

Bahan Dasar Ulos

Bahan dasar ulos dahulu pada umumnya sama yaitu sejenis benang yang dipintal dari kapas. Belakangan benang sudah tersedia tanpa harus melalui proses pemintalan. Yang membedakan sebuah ulos adalah proses pembuatannya. Kerumitan pembuatan ulos akan menentukan nilai sebuah ulos.

Untuk memberi warna dasar pada sebuah ulos sejenis tumbuhan nila (salaon) dimasukkan ke dalam sebuah periuk tanah yang telah diisi dengan air. Tumbuhan ini direndam (digon- gon) berhari-hari hingga getahnya keluar, lalu diperas dan ampasnya dibuang. Hasilnya adalah semacam cairan berwarna hitam kebiru-biruan yang disebut "itom".
Read More
Cara Pembuatan Ulos

Cara Pembuatan Ulos

Cara pembuatan ulos yang rumit inilah yang membuat ulos mempunyai nilai seni yang tinggi. Semakin rumit proses pembuatannya, maka semakin tinggi pula nilainya. Karena membutuhkan ketelitian dan kemampuan yang tinggi dalam menenun, pemula yang sedang belajar bertenun hanya diperkenankan membuat ulos parompa yang disebut "mallage" (ulos yang dipakai untuk menggendong anak). Tingkatan ini diukur dari jumlah lidi yang dipakai untuk memberi motif yang diinginkan. Tingkatan yang tertinggi dalam menenun adalah apabila sang penenun telah mampu menggunakan tujuh buah lidi (marsipitu lidi), maka yang bersangkutan dianggap telah mampu menenun segala jenis ulos Batak. [Magda/Sumber: Merdi Sihombing]
Read More
Jenis-Jenis Ulos Batak dan Fungsinya

Jenis-Jenis Ulos Batak dan Fungsinya

JENIS-JENIS ULOS BATAK

1. Ulos Antakantak
2. Ulos Bintang Maratur
3. Ulos Bolean
4. Ulos Mangiring
5. Ulos Padang Ursa dan Ulos Pinan Lobu-lobu
6. Ulos Pinuncaan
7. Ulos Ragi Hotang
8. Ulos Ragi Huting
9. Ulos Sibolang Rasta Pamontari
10. Ulos Si bunga Umbasang dan Ulos Simpar
11. Ulos Sitolu Tuho
12. Ulos Suri-suri Ganjang
Read More