Danau Sidihoni di Kecamatan Pangururan

obatak.id-Ada gunung diatas gunung? Sudah biasaaa...Lah ini ada Danau di dalam Danau.


Jadi ceritanya begini. Ada sebuah gunung. Di puncak gunung tersebut ada danau yang sangat besar sekali. Di danau tersebut, ada pulau yang bergunung-gunung. Nah, diatas gunung-gunung di pulau itulah ada danau. Lebih kurang demikianlah penggambaran tentang Danau Sidihoni (dalam bahasa Batak disebut sebagai Tao Sidihoni), sang danau diatas danau. Keunikan Samosir yang susah didapatkan di daerah lainnya.


Danau Sidihoni merupakan salah satu ciri khas dari pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. Selama ini, masyarakat awam hanya mengenal Parapat sebagai tempat paling oke untuk menikmati Toba, padahal Parapat ini hanya 40%nya Toba saja. Masyarakat juga sering mencukupkan diri untuk sekedar mengunjungi Tomok, Tuktuk Siadong, Makam Raja-Raja, Museum Batak, dan mencicipi BPK jika pergi ke Samosir. Padahal di Kecamatan Pangururan, yang berada di sisi barat Pulau Samosir, menyimpan banyak sekali objek wisata: Tao Sidihoni, Tele, Air Terjun Efrata, Air Terjun Rasa Jeruk, Pantai Pasir Putih Parbaba, dan Pemandian Air Panas (sayang sekali, dari semuanya itu yang saya kunjungi cuma Tao Sidihoni dan Pasir Putih Parbaba).


Kembali lagi ke Tao Sidihoni.





Dimana letak Tao Sidihoni?

Tao Sidihoni sebenarnya tidak secara persis terletak di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Tao Sidihoni sebenarnya masuk di wilayah Kecamatan Ronggur Nihuta. Hanya saja aksesnya paling dekat dari pusat Kecamatan Pangururan, 5 km saja atau dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 15 menit dengan sepeda motor. Dari Tomok atau Tuktuk Siadong, Tao Sidihoni berjarak sekitar 40 km dengan waktu tempuh lebih kurang 45 menit-1 jam dengan menggunakan sepeda motor.





Bagaimana caranya menuju Tao Sidihoni?





Dari Medan ada 2 pilihan: menuju Parapat terlebih dahulu dan menggunakan penyeberangan Lopo Parindo lewat Tiga Raja atau dengan Kapal LCT dari Pelabuhan Ajibata, atau mungkin langsung menuju Pangururan dengan menggunakan armada Bis atau L300 Samosir Pribumi atau Dairi. Samosir Pribumi bis memiliki rute Pekanbaru-Siantar-Ajibata-Pangururan dan Medan-Siantar-Ajibata-Pangururan, kedua-duanya via Ferry LCT Ajibata-Tomok dengan waktu tempuh Medan-Pangururan sekitar 6-7 jam. Sedangkan L300 Samosir Pribumi dan Dairi melayani rute Medan (Simpang Pos)-Berastagi-Kabanjahe-Pangururan dengan waktu tempuh Medan-Pangururan sekitar 7-8 jam. Bedanya, view yang ditawarkan lebih bagus via Berastagi-Kabanjahe daripada via Siantar.




Sesampainya di Pangururan, satu-satunya pilihan untuk menuju Tao Sidihoni adalah Ojek atau naik becak. Jangan khawatir, semua becak di Pangururan adalah becak motor. Biasanya tarif yang ditawarkan tidak terlalu mahal karena Tao Sidihoni tidak terlalu jauh dari Pangururan. Dari Pangururan ini akan melewati jalan yang lumayan berkelok tapi tidak menanjak tajam. Dari arah belakang akan terlihat pemandangan Danau Toba di sisi barat yang tidak kalah eksotis dengan pemandangan di sisi timur.




Jika Anda memilih berangkat dari Tomok dengan charter sepeda motor atau dengan menaiki armada Sampri Bison (biasanya menyediakan rute Tomok-Pangururan dengan frekuensi yang jarang), maka Anda akan disuguhi pemandangan yang begitu indah sepanjang jalan menyusuri sisi timur Pulau Samosir yang berhadapan langsung dengan deretan pegunungan di Parapat.


Berapa biaya masuk ke Tao Sidihoni?


GRATIS! Tidak dipungut biaya. Anda bisa masuk, keluar, berfoto ria sampai capek di Tao Sidihoni. Pun kalau Anda tersesat, Anda tanya kepada warga sekitar dan warga sekitar akan memberi tahu Anda dengan sukarela. Meskipun demikian, sedikit orang yang tahu tentang Tao Sidihoni ini. Mungkin hanya orang Pangururan saja yang tau keberadaan Tao Sidihoni. Inilah sebabnya Tao Sidihoni cukup jarang dikunjungi. Petunjuk yang kurang jelas juga karena akses yang jauh dari pusat icon pariwisata Samosir di Tuktuk Siadong.




Ada apa saja di Tao Sidihoni?


Bagi Anda yang tidak hobi berada di alam, Tao Sidihoni akan sangat mengecewakan Anda karena tidak ada sarana bebek-bebekan, speed boat, banana boat, rafting, atau game-game lainnya. Tao Sidihoni hanya menyediakan pemandangan alam yang sangat alami, asri, tenang, hening, dan membuat hati tenang. Kalau saya bilang, hampir mirip dengan Ranu Pane, tapi jauh lebih bagus Tao Sidihoni karena lebih alami, lebih sedikit pemukiman di sekitarnya, dan masih banyak rerumputan yang menghijau di kanan kiri danau. Sapi dan kerbau juga cukup banyak berkeliaran di Tao Sidihoni, menambah suasana alami di Tao Sidihoni.




Kapan waktu paling bagus menikmati Tao Sidihoni?


Kalau menurut saya, waktu paling bagus adalah pagi hari dan sore hari karena Tao Sidihoni ini sangat terbuka, jarang ada pepohonan. Kalau siang hari panas sekali. Untuk melihat sunrise ataupun sunset, Tao Sidihoni ini sangat ideal karena danaunya membentang dari barat ke timur.





Penasaran? Karena gunung diatas gunung sudah mainstream, maka danau di atas danau sudah saatnya menjadi pilihan. Hanya di Tao Sidihoni, Ronggur Nihuta, Sumatera Utara, IndONEsia!


sumber : http://ceritadisana.blogspot.co.id/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Danau Sidihoni di Kecamatan Pangururan"

Post a Comment

obatak.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE